Sunday, July 5, 2009

PAGI MERINDUKAN MALAM


Sang pagi memanggil malam
ketika ia menjerit karena sendirian
Embun yang membasah tak lagi dapat mendinginkan
Matahari tak mampu menghangatkan hatinya
Yang ia tau malam menjadi saat mimpinya berbunga

Sang pagi tak tahu bahwa hatinya galau
Ia menantikan malam karena rindu
Ia tahu tak akan pernah sang malam datang
karena mimpinya terlalu jauh dari tilamnya
Langit pun tak mau menjadi saksi tidurnya

Sang malam datang menjelang dan menjemput rindunya
Sang pagi tak lagi menemukan dirinya
Ia hanya tau mimpinya sungguh tak pernah datang
Rembulan dan bintang tak lagi menghias harapannya
Ia tinggal sendiri bersama pagi sepinya

Ia tahu angin pagi telah meninggalkan luka
Ketika doa doa fajar tidak memanggilnya berlutut
Ia tahu hatinya galau karena sendiri menggodanya pergi
Sekarang ia benar benar sendiri ditinggal sang malam
Dingin dan beku memanggil kerinduannya pada Sang Cahaya

Selamat datang malam malam siang
Selamat datang keheningan ramai
Dan selamat datang hari hari malam penuh syukur
Karena semua hanyalah satu rangkaian keindahan
Bukan mimpi tanpa arti



Taft, July 6 2009

Friday, June 5, 2009

KENYATAAN RINDU KEJUJURAN


Apakah pepohonan pernah bertanya tentang dirinya?
ataukah pepasiran bertanya mengapa mereka terhampar?
Ketika hati mulai terusik
Mungkin itu pertanda kenyataan merindukan peraduannya
tidur dalam kesenyapan tanpa tanya
karena semua menyapa dengan ramah tanpa dusta

Wednesday, June 3, 2009

Pencemburu


Cemburu itu tidak buta
karena kebutaan melewatkan cahaya dian
yang kecil tapi menerangi kelam
Kalau engkau jalan bertiga
Aku tau engkau sedang bersenda

Tetapi kalau jarak kalian hanya seruak bisikan
Maka mataku pasti tidak salah memicing
Pandangan di matamu tidak pernah berdusta
Sementara aku bertanya
Di mana tempatku di seruak ceritamu tadi

Aku terpaku melihat kalian tak berhenti terkesima
karena senyum itu telah berubah menjadi darah
di setiap ujung syaraf mimpi di pikiranmu
Aku tau engkau tengah menikmati lenguhannya

Adakah kata katamu menjadi magi bagi matanya?
Atau senyummu tiba tiba menjadi bahasa madu?

Aku heran kalau kalian tak sempat bernafas
sementara udara sekitar begitu panas
oleh bara api di dadaku
Jendela yang telah kubuka tak akan lagi kututup
kalau pandanganmu tak berpaling dari tengkuknya

Aku si pencemburu
tetapi engkau adalah pemburu
yang tak memberi tempat di hatiku yang membiru
lebam..resah...marah
dan aku tiada lagi mau berkata kata..

Ketika hujan datang terburu buru
dan kesannya tak juga berhenti mewarnai hari
aku tepekur menunggu malam
kalau kalau sang air berhenti menghujam
dan membawa kesejukan lelapku

Monday, March 30, 2009

WHEN TIME IN ME

My soul ask for help
it find its happines
whenever it find the spouse
Resist not to its desire

Everything else will be out of the blue
Because my spirit shout for unknown
and the echo to the very nite of my fear
and the morning of peace come
in the way no body never understand

peace to all

Saturday, March 21, 2009

MASA LALU PADA HARI INI


Kita mengira sapaan daun tadi siang
hanya fenomena keindahan jalan
Atau pengemis yang menyapa di jalan
sekedar ganguan langkah kita

Mereka akan menjadi kenangan
di tengah renungan malam dan pagi kita

Senarai nyanyi dedaunan menulis bait di hati kita
Begitu juga senyum pengemis sesudah tanganmu terulur
membuat malam malam menjadi lelap tidur kita
karena kita tau ada mereka yang bersyukur

Karena Tuhan telah menciptakan kita
dari masa lalu untuk hari ini
Saat tangan dan kakimu siap mengubah
Rintihan menjadi senyum yang manis sekali

Friday, March 20, 2009

Ketika Waktu Berhias Lamunan


Waktuku tinggal sedikit
bahkan hampir tiada lagi
Tetapi begitu banyak hal menghampiri
Berebut menelanku

Aku adalah lamunan yang berkejaran
satu sama lain tak pernah menyentuh
dan ketika waktunya tiba
Aku akan melihat tawa menggenggamku erat

Bukan aku lagi,
tapi Roh di dadaku yang membawaku
Ke tempat tak seorang lain mau mendatangi
memasuki dunia asing yang membawaku mengerti

Aku tinggalkan lamunan
Dan aku tahu duniaku sejatinya lain
Dunia yang memberiku terang
Ke tempat aku harus menuju


Erwin - Manila